About IRC Sydney
A member of Christian Reformed Churches of Australia
SEKILAS LATAR BELAKANG
Jemaat IRC awal mulai berkumpul dengan nama ISF (Indonesian Scriptural Fellowship) pada Juni 2003 yang kemudian berkembang menjadi IRC (Indonesian Reformed Church) setahun kemudian pada Juli 2004 ketika Pdt Robby Moningka bergabung.
​
TUJUAN AWAL
Sejak awal gereja ini dimulai, IRC bertujuan untuk mempersiapkan orang Kristen secara utuh menyeluruh dan membawa dampak yang nyata bagi kemuliaan Kristus di keluarga, gereja, dan masyarakat. Sesuai dengan namanya, IRC adalah gereja yang memegang ajaran teologi Reformed secara khusus para tokoh Reformator seperti John Calvin, dan bapa-bapa gereja yang lain agar generasi penerus kita dapat meneruskan dan memelihara pengajaran yang murni ini di masa mendatang.
Pertama kali didirikan IRC berusaha menjangkau, mengajar, dan mendukung orang-orang Kristen yang berbahasa Indonesia di Sydney, khususnya keluarga dan mahasiswa yang baru datang dari Indonesia.
Dalam perkembangannya, untuk dapat lebih mencapai tujuan-tujuan di atas, IRC merasa perlu untuk berafiliasi dengan gereja lokal yang pada gilirannya dapat memberikan bimbingan dan menjadi “payung besar” yang di bawahnya IRC dapat melayani lebih optimal dan membentuk satu Tubuh Kristus. Oleh karena itulah, setelah melewati serangkaian proses yang cukup panjang selama kurang lebih 4 tahun, IRC dapat diterima sebagai full member dari CRCA pada Februari 2008.
​
VISI
​
Memperjuangkan dan mengabarkan kebenaran Firman Allah (To strive and proclaim the truth of God’s Word).
​
Di tengah arus zaman yang semakin bebas menerpa khususnya anak-anak kita, kita perlu betul-betul erat berpegang kepada landasan yang kokoh dan sejati. Firman Tuhan mengingatkan adalah panggilan kita untuk ikut menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus (2 Tim 2:3).
​
Oleh karena itu, kita perlu bukan hanya berpegang agar tidak mudah goyang, tapi juga memperjuangkan kebenaran yang kita yakini tersebut di dalam lingkup yang bisa kita pengaruhi — khususnya dengan cara menampilkan kehidupan sehari-hari kita sebagai anak Tuhan yang setia, bertanggung jawab, dan memberikan dampak yang positif sehingga orang lain melihat perbuatan kita dan memuliakan Bapa di sorga.
​
Dengan demikian, pintu hati untuk Injil lebih mudah dimasuki dan pada saat yang sama kita melaksanakan perintah Tuhan untuk memberitakan Kabar Baik kepada mereka yang belum percaya.
​
​
MISI
​
MISI mencakup 4 kata kunci utama yakni Evangelism, Fellowship, Discipleship, Worship.
Evangelism (Penginjilan)
Sebagai gereja, kita harus melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus yang terdapat di Matius 28:19-20. Dalam konteks IRC, sasarannya adalah masyarakat Indonesia di Sydney maupun ke mana saja IRC diutus menjadi saksi.
​​
Fellowship (Persekutuan)
Melalui persekutuan diharapkan kita dapat senantiasa bersekutu dengan sesama saudara seiman seraya melaksanakan pembinaan iman dan karakter Kristen untuk pertumbuhan menuju kedewasaan menyerupai Kristus.
Discipleship (Pemuridan)
Setelah mengabarkan Injil, kita pun harus “menjadikan semua bangsa murid-Nya” seturut Amanat Agung Tuhan Yesus. Hal ini dapat kita capai antara lain melalui cell group atau KTB-KTB yang sekarang sudah lumayan berjalan di beberapa wilayah. Lewat pemuridan, kita pun dapat melatih jemaat agar cakap dan setia dalam melaksanakan tugas dan panggilannya.
Worship (Ibadah)
Salah satu tujuan IRC didirikan adalah untuk menyediakan wadah bagi umat Tuhan berkumpul untuk beribadah di mana Firman Tuhan yang sejati diberitakan dan mengakui bahwa Tuhan berdaulat dalam setiap sendi kehidupan manusia. John Stott berucap “Worship is the highest and noblest activity of which man, by the grace of God, is capable”.
​
…sehingga dari keempat hal yang kita ingin garap dan capai ini diharapkan jemaat dapat menggumuli dan menemukan peran spesifik dirinya di dalam menjalankan mandat Injil dan mandat budaya di keluarga, pekerjaan, gereja, dan masyarakat demi memelihara dan mengembalikan segala hormat dan kemuliaan hanya kepada Tuhan.
​​
​
MOTTO
​
Cor meum tibi offero, Domine, prompte et sincere
I offer You my heart, Lord, promptly and sincerely
– Doa John Calvin, tokoh Reformator Gereja
​